Maafkan Aku Ibu

Berjalan dengan menggendong karung di punggung
Yang berisikan rumput dari sawah
Untuk pakan sapi ternaknya
Demi aku buah hatimu

Setiap hari kau lakukan
Meskipun panas dan hujan
Semua itu tak kau pedulikan
Agar aku tetap bisa makan

Walaupun ragamu terasa lelah
Engkau tetap berjalan menempuh arah
Terus membanting tulan di sawah
Agar aku bisa sekolah

Walaupun badan berpeluh keringat
Engkau tetap bekerja dengan giat
Tak peduli panas matahari menyengat
Engkau masih tetap bersemangat

Betapa beratnya jalan yang kau tempuh
Engkau tetap tak pernah mengeluh
Tak akan pernah berhenti berjuang
Tak akan hilang rasa kasih sayang

Engkau dengan tulus mendidik aku
Senantiasa memberikan nasehat-nasehat yang baik
Mengajarkan aku bersikap bijaksana
Agar aku menjadi anak berguna

Ibu, lihatlah aku
Aku yang beranjak dewasa ini
Masih tetap menambah bebanmu
Masih tetap menggantungkan hidupmu

Engkau dengan sungguh-sungguh menasehatiku
Tetapi kadang aku tak mematuhimu
Tak mempedulikan nasehatmu
Hingga membuatmu bersedih hati

Maafkan aku ibu
Maafkan perbuatan salahku
Aku belum bisa membuatmu bahagia
Tetapi aku akan mencoba mewujudkannya

Aku tak mampu membalas semua ketulusan hatimu
Aku tak mampu membalas semua kesetiaanmu
Hanya Tuhan yang mampu membalas semua pengorbananmu
Pengorbanan yang tulus ikhlas kepadaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI FILM - NAGABONAR JADI 2

Pohon Gmelina dan Sengon