Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Refleksi Peringatan Hari Guru Nasional

Pahlawan tanpa tanda jasa memang pantas kita sematkan kepada guru-guru kita. Pengorbanan seorang guru bukan sesuatu yang kecil tetapi pengorbanan seorang guru sangat luar biasa kepada kita. Kita dididik untuk menjadai anak yang cerdas, menjadi generasi penerus bangsa. Mulai dari guru TK sampai guru SMA mereka semua adalah sosok seorang pahlawan. Mereka berjuang dengan sungguh-sungguh, dengan sepenuh hati untuk mendidik kita. Dari yang semula kita tidak tahu apa-apa sama sekali, berkat bimbingan guru kita menjadi tahu akan sesuatu hal. Memang tidak mudah untuk mencapai itu semua. Tetapi dengan kesungguhan dan ketekunan perjuangan guru untuk mendidik kita itu semua bisa tercapai. Guru mendidik kita menjadi orang yang dewasa. Melalui guru dari semula kita orang yang tidak dewasa menjadi orang yang lebih dewasa. Guru mengajarkan kita menjadi orang yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab kepada siapa saja mulai dari bertanggung jawab kepada diri sendiri, kepada orang lain bahkan kepad

Musim Penghujan Datang, Mari Berbenah Diri

Saat ini kita memasuki musim penghujan. Setiap hari terjadi hujan yang kadang begitu lebat dan disertai angin kencang. Sehingga membuat sebagian masyarakat daerah Ngawi semakin was-was apabila terjadi banjir seperti pada akhir tahun 2007 silam. Mengingat daerah Ngawi dilalui dua sungai besar yaitu sungai Bengawan Solo dan sungai Madiun. Tembok (tanggul) penahan luapan air sungai merupakan bangunan yang memiliki peranan sangat penting untuk mengatasi peningkatan volume air terutama di musim penghujan dan mencegah terjadinya penyempitan lebar sungai. Maka dari itu, tanggul harus segera dibangun secepat mungkin guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir. Kami sangat kasihan terhadap masyarakat terutama yang bertempat tinggal di pinggiran sungai, sebagai contoh yaitu sungai Bengawan Solo yang arus airnya sebagian melewati Kabupaten Ngawi yang belum semuanya dilengkapi dengan tanggul. Hal ini mengakibatkan masyarakat sekitar sungai tersebut resah kala musim penghujan tiba.       

Karikatur dengan Tema Menghadapi Musim Hujan.

Gambar
  Keterangan : Gambar karikatur diatas adalah tugas kelompok mata kuliah Jurnalistik. Tema : menghadapi musim hujan.  

Nanti Ujian Tengah Semester lho!

Minggu ini adalah ujian tengah semester (UTS) di kampusku. Bagiku ini adalah ujian tengah semester III. Seluruh mahasiswa belajar dalam menghadapi UTS. Tetapi ada pula yang tidak. Ada mahasiswa yang mempersiapkan ujian secara matang. Ada yang mempersiapkan ujian menjelang hari H yaitu secara mendadak. Ada pula yang lebih (maaf) yang tidak pernah mempersiapkan ujian sama sekali. Waw..., "hebat"nya mahasiswa yang bertipe seperti yang terakhir itu. Mahasiswa yang tidak mempersiapkan ujian sama sekali kita lihat dari segi positifnya dan jangan berprasangka buruk dahulu kepada mereka. Mungkin mereka mempunyai pekerjaan yang padat. Mahasiswa yang seperti itu biasanya adalah mahasiswa yang mandiri. Karena apa? Mereka membiayai kuliahnya sendiri dengan hasil jerih payah sendiri. Memang ada temanku yang bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Atau mungkin mereka sudah menguasai materi kuliah secara mendalam. Mengingat di kampus terdapat mahasiswa-mahasiswa transfer. Mereka mungki

Membuat E-KTP

Kemarin sore aku bersama dengan ayah dan ibuku membuat e-KTP di kantor Kecamatan Ngawi. Berangkat dari rumah jam setengah lima sore dan sesampainya disana sudah banyak orang yang antre membuat e-KTP. Aku sepulang dari kampus jam empat seperempat . Sampai di rumah sebentar lalu langsung berangkat bersama ayah dan ibuku ke kantor kecamatan. Walaupun aku masih keringetan tetapi langsung saja berangkat tanpa mandi dulu. Tidak apalah yang penting badan masih bersih dan wangi walaupun sedikit. Sampai di kantor kecamatan, ayahku langsung memberikan surat undangannya dan mengambil nomor antrean. Ayah dan ibuku masing-masing mendapat nomor antrean 84, 85, dan aku 86. Pembuatan e-KTP mulai jam 8 pagi sampai dengan 8 malam itu diikuti seluruh warga kampungku dan ditambah dengan kampung tetangga yang masih satu desaku. Karena yang membuat jumlahnya banyak maka antreannya bertambah panjang. Sampai Maghrib pun aku belum dapat giliran. Karena belum dapat giliran, sehabis Maghrib aku, ayahku,

Pengalaman Mladen

Gambar
Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Sabtu aku bersama teman-temanku mladen (melayani tamu-tamu). Pada saat itu memang di desaku ada yang punya hajat. Pengalaman mladenku itu bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya aku sudah pernah mladen. Sebelum mladen aku sempat dimarahi ayahku karena habis Ashar aku belum mandi-mandi juga. Sebenarnya aku ingin santai-santai dulu. Eh, jadinya dimarahi juga. Inilah akibatnya jika terlalu santai-santai. Habis mandi segera pakai baju seragam mladen. Seperti biasa di kampungku jika mladen memakai baju batik. Sedangkan celananya bebas sesuka hati yang penting sopan. Boleh pakai kopyah boleh tidak. Tapi aku tidak pakai kopyah biar nyaman aja. Aku berangkat sekitar jam empat sore. Cuaca pada saat itu mendung. Pasti akan turun hujan. Ternyata benar perkiraanku, saat aku mladen beberapa waktu kemudian turun hujan lebat. Pada saat hujan, yang mladen istirahat sejenak untuk berteduh. Aku berteduh tetap saja baju dan celanaku basah kena air hujan. M

Air Terjun Hargomulyo : Pesona Alam yang Belum Dikenal

Air terjun Hargomulyo terletak di lereng gunung Lawu yang tepatnya di desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. Tinggi air terjun sekitar 25 meter. Disana merupakan objek wisata yang belum banyak terjamah oleh manusia. Bahkan warga setempat pun juga banyak yang belum mengetahui air terjun tersebut.                  Kami sempat kesulitan menuju lokasi karena untuk datang ke lokasi memerlukan tenaga yang ekstra kuat . Medannya sangat sulit karena tanjakan yang sangat terjal. Jalan itu hanya bisa di tempuh dengan sepeda montor. Dari perempatan Ngrambe, kami menuju ke timur untuk naik ke lereng gunung Lawu. Sesudah sampai di perkebunan teh, sepeda tidak bisa dibawa sampai lokasi. Sehingga kami harus jalan kaki sejauh 3 km dengan medan yang curam dan jurang.                   Setelah menempuh semua itu akan terbayarkan letih dan lesu kami karena disambut dengan gemericik air yang mengalir. Para pengunjung disana bisa mandi, bermain air dan berfoto-foto untuk mengabadikan kegiatan