Udin in Wonderblog

Beberapa minggu yang lalu, tepatnya pada saat akhir tahun 2012 dan tahun baru 2013, saya berwisata ke Bali. Saya pergi ke Bali dengan ayah saya, adik saya, dan bersama dengan rombongan keluarga rekan-rekan kerja saya. Kami berwisata ke Bali memang berombongan dengan menaiki sebuah bus pariwisata. Tempat-tempat yang saya kunjungi yang pertama adalah wisata Tanah Lot. Pemandangan di Tanah Lot tak perlu diragukan lagi keindahannya. Di sana memang indah sekali pemandangannya. Saya melihat keindahan laut yang biru dengan ombak yang berdebur. Di sana ada pura di atas tebing di tepi laut. Udaranya sejuk karena di sana bertiup angin segar dari laut. Saya juga melihat peselancar-peselancar yang hebat di sana. Saya di Tanah Lot, Bali Tujuan kami yang kedua adalah pantai Sanur. Di pantai ini suasananya juga sejuk. Memang di sini pantainya masih asri. Saya berenang-renang di sini. Ombaknya tak begitu besar membuat laut di sini cukup tenang. Pasir putihnya juga indah. Wisatawan manca

Saya sebelumnya belum tahu pohon gmelina dan sengon itu seperti apa. Saya tanya saja kepada ayah saya, bagaimana bentuk pohon gmelina dan sengon itu. Kemudian ayah saya menunjukkan pohon-pohon itu yang berada tidak jauh dari rumah. Tak lupa saya membawa kamera untuk memotret pohon-pohon itu. Nah, ini dia pohonnya. Di bawah ini adalah pohon gmelina yang berada di sebelah barat rumah saya. Pohon Gmelina Yang ini adalah pohon sengon : Pohon Sengon Pohon sengon ini berada di dekat sungai di desaku. Sudah tahu kan.

Hari Minggu yang lalu (bukan hari ini), ayah saya mengisi waktu luang dengan membuat sebuah kerajinan. Kerajinan tangan ini terbuat dari bambu. Namanya kalau di daerah saya (Jawa) adalah senik. Siapa yang belum tahu senik? Yaps, senik digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang. Misalnya kalau ke sawah dengan membawa makanan, bisa diwadahi dengan senik ini. Ini dia, foto ayahku sewaktu membuat senik : Kalau sudah jadi, hasilnya seperti ini : Bagus kan. Bisa memiliki nilai jual lagi. Bisa ditiru kreativitas dari ayahku.

Kemarin, sepulang dari kerja, saya mau menonton tivi. Eh, ketika memencet tombol tivi, tivinya tidak mau menyala. Ternyata mati listrik. Listrik padam dimulai sekitar waktu Dhuhur alias siang hari. Ya sudah, saya istirahat saja tanpa menonton tivi. Ada cerita lucu waktu kemarin. Memang ini adalah kecerobohan saya (kecerobohan apa bukan ya?). Saya melihat hape saya yang baterainya tinggal sedikit. Saya pun (seolah tidak terjadi apa-apa) dengan santainya mau menge-charge hape saya. Lho, kok hape Nokia 2626 saya tidak menyala. Apa listriknya belum masuk? Apa posisi charger-nya kurang pas? Eh, saya baru teringat kalau waktu itu sedang mati lampu, wahahaha... Saya masuk kuliah jam dua siang. Saya ngobrol-ngobrol dengan teman-teman kampus saya. Ternyata tak hanya di desa saya dan sekitarnya saja yang mati listrik. Desa teman-teman saya yang berlainan kecamatan pun juga mati listrik. Lingkungan desa saya dengan kampus saya ternyata berbeda. Maksudnya, ketika desa saya listriknya

Jajanan pasar yang menggugah selera. Foto diambil tadi pagi. Kamu suka?

Pernahkah teman-teman makan donat? Jawabannya pasti pernah kan? Makanan yang satu ini memang banyak disukai orang. Entah anak kecil, anak muda, bapak-bapak, ibu-ibu, kakek-kakek, nenek-nenek (uhh, banyaknya), dll banyak yang suka. Memang manis rasanya (apalagi dibelikan teman, hehehe). Makanan yang berbentuk bulat dan bolong di tengah, ditaburi dengan meses membuat lidah seakan bergoyang. Donat yang dulu dikenal dengan bentuk seperti itu (bulat dan bolong di tengah) sekarang ada yang bentuknya bulat tetapi tidak bolong di tengah. Memang ada lho! Ini fotonya :   Dulu pas waktu saya masih kecil (seusia SD), sering bermain tebak-tebakan bersama teman-teman. Kira-kira seperti ini tebakannya : "Kue-kue apa yang bulat dan bolong di tengah?" Tentu jawabannya adalah kue donat. Nah, kalau sekarang kan kue donat ada yang tidak bolong di tengah. Kalau seperti itu tebakannya bagaimana hayo? :-)

Tadi pagi ketika saya bangun dari tidur, saya merasa agak kaget. Saya mengucek-ngucek mata saya, kok ada banyak hewan kecil yang beterbangan di kamar saya ya? Apa itu? Saya lihat-lihat dan saya perhatikan, ternyata itu adalah laron. Saya pun beranjak dari tidur saya dan berjalan melihat sekitar. Oh, ternyata tak hanya di kamar saya saja. Di kamar adik saya pun juga ada banyak laron. Pagi ini memang lembab keadaan lingkungannya. Memang, semalam terjadi hujan deras. Dan itu berlangsung cukup lama. Dari sore, sampai malam hujannya. Paginya laron-laron pun bertebaran di mana-mana. Laron suka tempat yang ada cahayanya, misalnya cahaya dari lampu rumah. Laron pun bertebaran di dekat lampu. Saya memang tidak mematikan lampu ketika tidur. Jadinya, laron-laron itu banyak bertebaran di kamar saya. Tadi pagi, seisi rumah bergotong-royong membersihkan rumah dari laron-laron itu. Kami menyapu ruangan tempat laron-laron itu berada. Kami menangkap laron-laron itu dan kemudian kami kumpulkan