Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Pengalaman MUSMA (Musyawarah Mahasiswa)

Hari Senin yang lalu (26/12) aku masuk kampus untuk mengikuti Musma atau musyawarah mahasiswa. Musma itu dihadiri oleh perwakilan masing-masing prodi. Musma itu berjalan lancar tetapi ada kendala yang membuat ketegangan diantara para peserta musyawarah. Pada pagi hari aku mendapatkan pesan singkat atau sms dari temanku. Sebenarnya sms yang aku terima tanggal 25 yaitu sehari sebelum Musma. Sms baru masuk jam setengah delapan kurang, padahal Musma dimulai jam setengah delapan. "Waduh telat nih," dalam hatiku. Aku mandi jam setengah delapan. Nggak apa-apalah telat, yang penting bisa hadir. Hehehe. Sehabis mandi, aku sms temanku sudah telat apa belum. Ternyata acaranya belum telat. Akupun berangkat ke kampus sekitar jam delapan. Sesampainya di kampus memang acaranya belum dimulai. Alhamdulillah, belum telat. Aku mengikuti Musma baru pertama kali ini. Sebelumnya semester satu aku tidak pernah ikut Musma. Jadinya aku baru dapat pengetahuan Musma pertama kali. Hehehe. Musma

Pemuda dan Lagu Daerah

Kemarin aku menonton televisi yang acaranya sangat seru. Aku menonton acara Asing Star disalah satu stasiun televisi swasta. Acaranya itu sesuai dengan namanya adalah talenta menyanyi tetapi yang menyanyi itu bukan orang Indonesia melainkan orang luar negeri yang tinggal di Indonesia. Aku sempat tertawa terbahak-bahak ketika pesertanya menyanyi. Ada yang suara sangat lucu dan ada yang gayanya lucu. Mereka menyanyikan lagu-lagu dari Indonesia meskipun mereka berasal dari luar negeri alias warga negara asing. Tetapi ada pula yang menyanyi dengan bagus. Hingga para juri (yang terdiri dari tiga orang) memberikan nilai tiga dari masing-masing juri. Sehingga nilainya sembilan yang merupakan nilai tertinggi. Dia berasal dari negara Nigeria. Ada yang menarik dari peserta ini. Setelah selesai menyanyi, dia pun dites oleh para juri. Ketika dites oleh para juri untuk menyanyikan lagu daerah, dia pun bisa menyanyikan lagu daerah yang berasal dari sunda walaupun dia berasal dari Nigeria. Aku sa

Perkembangan Teknologi, Persatuan Harus Tetap Terjaga

Perkembangan ilmu pengetahuan pada era globalisasi ini cukup pesat khususnya bidang informasi dan teknologi atau IT. Bagaimana tidak, kita lihat saja kenyataan bahwa banyak sekali orang-orang yang menggunakan alat-alat teknologi modern seperti saat ini. Misalnya saja sekarang banyak pengguna televisi, internet. Mulai dari anak-anak sampai dewasa. Dulu saat aku masih duduk di bangku SD atau sekolah dasar, aku belum tahu apa itu yang namanya komputer. Apalagi anak-anak yang tinggal di desa. Malahan anak-anak yang tinggal di pelosok tanah air yang belum terjangkau oleh listrik pasti mereka tidak mengerti sama sekali tentang komputer. Seiring dengan perkembangan jaman, listrik mulai masuk ke desa-desa terpencil. Dulu masyarakat yang menggunakan alat penerangan dari api (aku menyebutnya cimpli) untuk menerangi gelapnya malam, kini mereka beralih ke penggunaan lampu listrik berkat kemajuan teknologi. Juga dengan listrik, kita juga bisa melihat televisi kesayangan kita. Ibuku pernah b

Maafkan Aku Ibu

Berjalan dengan menggendong karung di punggung Yang berisikan rumput dari sawah Untuk pakan sapi ternaknya Demi aku buah hatimu Setiap hari kau lakukan Meskipun panas dan hujan Semua itu tak kau pedulikan Agar aku tetap bisa makan Walaupun ragamu terasa lelah Engkau tetap berjalan menempuh arah Terus membanting tulan di sawah Agar aku bisa sekolah Walaupun badan berpeluh keringat Engkau tetap bekerja dengan giat Tak peduli panas matahari menyengat Engkau masih tetap bersemangat Betapa beratnya jalan yang kau tempuh Engkau tetap tak pernah mengeluh Tak akan pernah berhenti berjuang Tak akan hilang rasa kasih sayang Engkau dengan tulus mendidik aku Senantiasa memberikan nasehat-nasehat yang baik Mengajarkan aku bersikap bijaksana Agar aku menjadi anak berguna Ibu, lihatlah aku Aku yang beranjak dewasa ini Masih tetap menambah bebanmu Masih tetap menggantungkan hidupmu Engkau dengan sungguh-sungguh menasehatiku Tetapi kadang aku tak mematuhimu Tak memp

Hapeku Nyemplung ke Air

Gambar
Beberapa waktu yang lalu tepatnya hari Kamis (15/11) adalah hari yang menyenangkan sekaligus menyebalkan bagiku. Pada hari itu ada kegiatan bazar di kampusku dan aku menjadi panitia bazarnya. Baru pertama kali lho aku menjadi panitia bazar. Hehehe. Tetapi juga aku harus bolak-balik kerumah karena aku tidak membawa jas almamater. Yang lebih menyebalkan adalah hapeku jatuh kecebur air waktu aku mau wudhlu. Waduh-waduh. Bazar itu dimulai sekitar jam delapan pagi. Aku berangkat dari rumah sekitar jam delapan kurang. Sesampainya di kampus aku melihat anak-anak panitia yang lain memakai jas almamater. Sedangkan aku hanya pakai kaos yang ada kerahnya itu. Aku tidak membawa jas almamater. Waktu aku tanya temanku katanya dia di-sms. Waduh, aku nggak di-sms. Aku langsung pulang aja ngambil jas almamater. Untungnya rumahku nggak terlalu jauh dari kampus. Setelah aku menganbil jas almamater dan sesampainya di kampus aku langsung pakai itu jas. Ehh, ternyata mas ketua panitianya tidak pakai jas

Bazar Meriah di STKIP PGRI Ngawi

Kemarin di kampusku di STKIP PGRI Ngawi ada kegiatan bazar. Bazar yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Ekonomi ini berlangsung meriah. Bazar dimulai dari jam 08.00 sampai dengan 17.00 WIB. Bazar dibuka oleh ibu Mardiana yang merupakan dosen prodi Pend. Ekonomi. Bertempat di kampus STKIP PGRI Ngawi tepatnya di lorong masuk gedung kampus. Kegiatan itu bertujuan untuk melatih jiwa entrepreneur para mahasiswa khususnya prodi Pendidikan Ekonomi. Kegiatan itu merupakan bazar pertama kali yang diadakan oleh STKIP PGRI Ngawi. Di sana menyediakan berbagai macam barang murah. Diskon 5% sampai 10%. Mulai dari makanan ringan, minuman, gorengan, aksesoris, hingga pakaian. Para pembeli dari anak-anak SMK, para mahasiswa, ada juga yang dari luar karena bazar itu dibuka untuk umum. Mereka antusias untuk mengunjungi bazar tersebut. Pada pagi hari pembeli mayoritas anak-anak SMK PGRI 6 Ngawi karena mereka menempati gedung kampus STKIP. Sedangkan pada sore hari para pembeli banyak dari kalangan m

Enaknya Buah Ace

Gambar
sumber gambar : indotani.com Kemarin ibuku membeli buah ace. Kalau yang belum tahu tentang buah ace, buahnya seperti rambutan. Tetapi rasanya lebih manis dari buah rambutan. Coba deh, beli dan rasakan sendiri manisnya buah ace! Hehehe. Sehabis pulang dari kampus ibuku sudah menyediakan buah ace. Alhamdulillah. Ibuku beli dari pedagang yang lewat di dekat rumahku. Ibuku beli satu kilogram dan harganya Rp3.000,00. Lumayan. Tetapi buahnya kecil-kecil. Tapi nggak apa-apalah yang penting bisa dimakan. Di Ngawi banyak penjual ace. Di toko-toko buah hingga di pinggir jalan banyak yang jual. Sepertinya di musim hujan seperti ini buah ace melimpah. Banyak petani ace yang panen buah. Hingga harganya lumayan murah. Sebelumnya aku beli di toko buah dekat alun-alun Ngawi harganya Rp4.500,00 per kg. Beberapa hari yang lalu ibuku beli di pinggir jalan raya harganya Rp3.500,00 per kg. Kemudian ibuku beli kemarin harganya Rp3.000,00 per kg meskipun buahnya kecil-kecil. Demikianlah harga buah

Asyiknya Ngobrol dengan Teman-teman

Kemarin sore sehabis pelajaran selesai aku santai-santai dulu di kampus. Karena masih turun hujan jadinya aku nunggu sampai hujannya reda. Sambil menunggu hujan reda, aku ngobrol deh dengan teman-temanku. Ada temanku seorang cewek yang membawa laptop di kampus sambil dia buka-buka twitter. Aku sama teman-temanku hanya bisa melihat dia twitter-an. Kayaknya dia asyik gitu menikmati twitter-an. Dia bercerita mengenai twitter, mulai dari yang mudah sampai yang sulit tapi aku tak tahu apalah namanya itu. Dia ngomong istilah-istilah di twitter tapi aku gak njowo alias rada' bingung. Maklum lah aku gak punya twitter. Lha wong Facebook aja aku belum sepenuhnya paham. Kadang-kadang aku sama teman-temanku ya ya saja. Hehehe! Dia juga cerita soal Tumblr. Aku pribadi tetap bingung juga. Apa lagi Tumblr itu? Aku belum mengerti sama sekali. Yah. . . , otomatis aku mendengarkan saja. Gak apa-apalah. Waktu aku tanya dia soal Blog, ternyata dia juga punya. Weleh-weleh, lengkap juga kepunyaa

Disengat Lebah Saat Mengerjakan Tugas

Beberapa minggu yang lalu aku bersama dengan teman-teman kelompokku mengerjakan tugas kuliah. Kami mengerjakan tugas kuliah pada hari Minggu sebelum keesokan harinya UTS alias ujian tengah semester. Kami mengerjakan tugas Jurnalistik tentang Tajuk dan Karikatur. Ada kejadian lucu ketika kami mengerjakan tugas tetapi itu menyakitkan bagiku. Aku tersengat lebah. Waduh-waduh, kasihan! Berawal dari aku mengetik tugas di laptop temanku. Maklum aku belum punya laptop (dan semoga aku punya laptop, Amiin). Aku kebagian yang mengetik tugas. Kami mengerjakan tugas di kampus biar mudah. Kan teman-temanku ada yang jauh dari kampus. Temanku yang jauh dari Widodaren, Ngrambe, Pitu. Itu daerah yang lumayan jauh dari kota Ngawi. Yahh, memang resiko anak sekolah. Lho, kok malah cerita yang itu. Aku mengetik tugas itu sebenarnya hampir selesai. Aku hanya mengedit dan menambah ketikan tugas itu yang sebelumnya diketik oleh temanku di rumahnya. Jadinya aku tinggal menambahkan sedikit saja. Ada temanku

Tips Kreatif Menulis Cerita Pendek

Aku terobsesi ingin menjadi seorang penulis cerpen. Penulis yang tidak sembarang penulis, tetapi seorang penulis yang profesional. Hehehe... Aku ingin sekali seperti penulis-penulis profesional seperti Ahmad Tohari, A.A. Navis, Dewi Lestari. Tidak hanya mereka saja, masih banyak penulis-penulis profesional lainnya di Indonesia. Tetapi aku masih mengalami kesulitan untuk menulis cerpen karena aku masih pemula. Nah, aku baca saja buku cara penulisan cerpen. Berikut tips kreatif menulis cerpen.   a. Tips Kreatif Sebelum Menulis Cerita Pendek  Berikut ini beberapa tips kreatif dalam membangkitkan motivasi menulis. Yakinlah bahwa menulis itu adalah proses mengamati, berpikir, menciptakan imajinasi, sampai menuliskan apa yang ada dalam pikiran. Kamu dapat mencatat hal-hal yang kiranya dapat kamu jadikan ide menulis cerpen. Mulailah dari sekarang! Timbulkan keberanian untuk menulis. Camkanlah dalam hatimu bahwa menulis adalah ekspresi diri. Mulailah untuk belajar menjadi pengamat. Be

Pengalaman Sidang Gara-gara Ditilang Polisi

Aku kemarin ke Pengadilan Negeri Ngawi terkait pelanggaran lalu lintas. Aku tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas pada waktu lalu. Tujuannya sih mau mengambil SIM yang ditahan oleh pak polisi. Aku bingung karena aku kesitu baru pertama kalinya (dan semoga tidak terulang lagi). Aku sampai di sana jam sembilan pagi. Di sana banyak sekali orang yang akan sidang. Jumlahnya ratusan orang. Aku bingung bagaimana caranya mau sidang. Aku tanya ke pegawai di sana dan hanya ditunjukkan arah jalannya saja. Aku pun masih bingung. Aku lihat-lihat saja ruangan-ruangan disana. Alhamdulillah, akhirnya aku diberi tahu oleh orang yang duduk-duduk disana. Pertama kali, aku mendaftar dulu ke petugas dengan menyerahkan surat tilang dari polisi. Kemudian petugas itu memberikan nomor antrian kepadaku. Aku mendapat nomor antrian 214. Hha, banyaknya! Kirain hanya sedikit orang yang ditilang sama pak polisi. Hehehe. . . Saatnya menunggu pak hakim dan kawan-kawannya datang. Setelah menunggu sebentar, kira-

Akibat Ceroboh, Ditilang Polisi

Kemarin aku pergi ke Pengadilan Negeri Ngawi untuk keperluan sidang. Aku sidang terkait pelanggaran lalu lintas yaitu tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Waduh-waduh, kasihan diriku. Berawal ketika aku melintasi jalan A. Yani di Beran pada hari Sabtu (26/11) minggu lalu. Aku mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sedang, tidak terlalu kencang apalagi ugal-ugalan. Pada waktu melintasi pertigaan dekat pom bensin aku mulai berbuat ceroboh. Aku tidak melihat rambu-rambu lalu lintas, padahal di situ terdapat rambu-rambu lalu lintas. Aku berpandangan lurus ke depan. Aku melihat banyak kendaraan di depanku terus saja melaju ketika lampu merah. Nah, saat itulah timbul kecerobohanku. Aku malah mengikuti kendaraan di depanku yang terus saja melaju tanpa melihat lampu bang-jo. Orang-orang terus melaju dikirain lampunya warna hijau, ngikut saja aku. Pada saat kendaraan-kendaraan didepanku distop polisi akupun kaget. Lho, distop polisi! Waduh! Akhirnya akupun juga distop polisi. Memang