Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Ndaud di Sawah

Kemarin saya "ndaud" padi di sawah. Saya ndaud bersama dengan ayahku. Ditambah lagi dengan beberapa orang yang membantu. Semula saya ndaud bersama dengan ayahku. Kami mulai ndaud sekitar jam dua siang. O iya, ndaud adalah memindahkan bibit padi dengan mencabutnya. Mencabutnya dengan hati-hati, jangan sampai akar-akar padi rusak semua. Setelah itu, padi-padi yang masih kecil-kecil itu dipindah dan ditanam di lokasi sawah yang akan ditanami. Ketika ndaud, kita harus "nyemplung" di sawah. Sawah harus berisi air yang cukup. Kalau tidak ada airnya maka padi-padi kecil itu akan sulit dicabut. Dan bisa-bisa malah rusak akarnya. Di sawah itu terdapat lumpur-lumpur. Kita harus "nyemplung" di situ untuk bisa ndaud. Petani ndaud sambil duduk di lumpur. Di dalam lumpur juga ada cacing-cacing kecil. Setelah selesai ndaud badan ini terasa gatal-gatal. Seperti itulah perjuangan para petani untuk menanam padi. Kita harus menghargainya.

Membuat Engkrengan Program Kerja

Kemarin saya ada kegiatan BEM di kampus. Kegiatan itu adalah membuat “engkrengan” program kerja, begitu Presma BEM menyebutnya.  Saya dari rumah berangkat jam sembilan kurang sedikit. Setelah tiba di kampus ternyata rapatnya belum dimulai. Ketika saya masuk ruang BEM baru sedikit teman saya yang datang. Kegiatan kemarin sempat molor. Pasalnya kegiatan yang semestinya dilakukan jam sembilan pagi, eh malah mundur kira-kira jam sepuluh kurang. Memang masih menunggu teman-teman yang lainnya datang.  Kami pindah ruangan ketika akan merancang proker (program kerja). Hal itu dikarenakan ruangan BEM yang tidak terlalu luas untuk menampung peserta rapat. Saya ditunjuk untuk memegang departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Saya bersama dengan teman anggota saya menyusun proker tersebut. Saya agak bingung untuk “mengengkreng” program kerja. Maklum saya baru pertama kali ikut organisasi BEM.  Sebelumnya saya dari rumah sudah menulis rancangan program kerja tersebut. Nah, di