Perkembangan Teknologi, Persatuan Harus Tetap Terjaga

Perkembangan ilmu pengetahuan pada era globalisasi ini cukup pesat khususnya bidang informasi dan teknologi atau IT. Bagaimana tidak, kita lihat saja kenyataan bahwa banyak sekali orang-orang yang menggunakan alat-alat teknologi modern seperti saat ini. Misalnya saja sekarang banyak pengguna televisi, internet. Mulai dari anak-anak sampai dewasa.

Dulu saat aku masih duduk di bangku SD atau sekolah dasar, aku belum tahu apa itu yang namanya komputer. Apalagi anak-anak yang tinggal di desa. Malahan anak-anak yang tinggal di pelosok tanah air yang belum terjangkau oleh listrik pasti mereka tidak mengerti sama sekali tentang komputer.

Seiring dengan perkembangan jaman, listrik mulai masuk ke desa-desa terpencil. Dulu masyarakat yang menggunakan alat penerangan dari api (aku menyebutnya cimpli) untuk menerangi gelapnya malam, kini mereka beralih ke penggunaan lampu listrik berkat kemajuan teknologi. Juga dengan listrik, kita juga bisa melihat televisi kesayangan kita.

Ibuku pernah bercerita kepadaku seperti berikut. Ini dialami ibuku ketika beliau masih kecil sekitar tahun 70-an atau 80-an. Dulu orang yang mempunyai televisi itu adalah orang yang "punya" karena televisi pada waktu itu adalah barang langka dan harganya sangat mahal bagi orang kecil. Tidak sembarangan orang yang mempunyai televisi. Satu desa atau kampung yang punya televisi bisa dihitung dengan jari. Satu kampung yang punya televisi terkadang cuma satu atau dua orang. Menonton televisi tidak setiap waktu alias jarang menonton televisi. Jika ada acara bagus misalnya acara kesenian Ludruk atau Wayang, nah satu kampung ramai-ramai melihatnya di rumah orang yang punya TV itu. Nonton TV berjamaah ceritanya.

Sekitar tahun 2000-an banyak orang yang mempunyai televisi. Kini tidak lagi menonton televisi bersama orang satu kampung. Kebersamaan ketika lagi menonton televisi kini sudah menghilang. Kini orang-orang melihat televisi di rumah masing-masing.

Menurut saya ketika perkembangan teknologi belum berkembang pesat, rasa persatuan diantara masyarakat sangat kuat. Seperti ketika menonton televisi bersama orang satu kampung tersebut. Ketika menonton bersama-sama diantara para warga masyarakat terjalin komunikasi sosial yang erat. Dan juga tali silaturahmi di antara mereka terjalin sangat kuat.

Kini seiring perkembangan teknologi yang berkembang cukup pesat, rasa persatuan dan kesatuan seakan mulai luntur di antara masyarakat. Tidak ada lagi satu kampung menonton televisi bersama-sama. Mungkin di desa terpencil yang belum banyak masyarakatnya yang mempunyai televisi masih ada acara menonton televisi bersama satu kampung.

Walaupun kini tidak ada lagi menonton televisi bersama orang satu kampung, kita harus tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat bangsa ini. Jangan sampai rasa persatuan dan kesatuan bangsa lenyap sama sekali. Jika rasa persatuan dan kesatuan kita lenyap, maka akan mudah bangsa lain untuk menghancurkan bangsa kita bangsa Indonesia ini. Seperti dengan bunyi Pancasila sila ke-3 yang berbunyi Persatuan Indonesia, kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Komentar

  1. saya ndak pernah membayangkan perkembangan IT sepesat sekarang, pak. waktu saya kecil dulu, boro2 komputer, listrik aja belum ada. semoga prkembangan pesat ini berdampak positif, khususnya bagi anak2.

    BalasHapus
  2. Iya, semoga dengan perkembangan IT semakin membawa dampak yang positif/baik.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI FILM - NAGABONAR JADI 2

Pohon Gmelina dan Sengon