Gaya Hidup Sehat ala China

Filosofi China mengenai teori Yin dan Yang atau teori keseimbangan. Yin dan Yang harus seimbang. Jika tidak, terjadilah yang disebut sakit.

Selain itu, di dalam kehidupan juga dikenal istilah makrokosmos dan mikrokosmos. Artinya, manusia terhubung dengan alam sekitar dan lingkungannya. Secara filosofis, manusia hidup berdasarkan energi vital atau qi (dibaca: chi) yang berada di dalam saluran-saluran yang dinamakan sistem meridian. Pada manusia terdapat 12 titik meridian umum dan khusus. Titik-titik ini biasanya berdasarkan organ-organ penting, yaitu paru-paru, hati, lambung, usus kecil, usus besar, empedu, kantung empedu, ginjal, kandung kemih, dan triple warmer. Seluruh meridian ini saling menyambung dan membentuk jaringan atau jala yang saling berhubungan. Energi vital harus berjalan lancar dan berkesinambungan. Sama seperti Yin dan Yang, jika sistem meridian tersumbat maka Anda akan sakit.

Ada beberapa faktor yang membuat sistem meridian tersumbat. Mayoritas karena kondisi yang tidak seimbang secara ekstrem. Misalnya, perubahan suhu udara (panas dan dingin), perilaku dan kebiasaan sehari-hari, serta makanan yang dikonsumsi. Pepatah China mengatakan, "Penyakit datang dari mulut". Jadi, hati-hatilah dengan makanan. Anda tak perlu pantang terhadap salah satu jenis makanan, namun porsinya harus diperhatikan.

Filosofi itu pula yang membedakan pengobatan China dengan pengobatan Barat. Di dalam pengobatan Barat, dokter akan menganalisis penyebab sakit, apakah karena kuman, virus, kelainan sejak kecil, atau keracunan. Jika sudah ketahuan, baru diambil tindakan. Tak jarang dilakukan pembedahan untuk membuang penyakitnya. Sebaliknya, pengobatan China dilakukan untuk menemukan titik-titik meridian yang tersumat. Seorang ahli pengobatan China akan menekan nadi di pergelangan kiri dan kanan pasien. Dari situ, pasien diberi terapi yang sesuai, termasuk memberi obat China dengan dosis tepat. Obat China berfungsi menyeimbangkan Yin dan Yang di dalam tubuh. Ada yang bersifat mendinginkan atau memanaskan, tergantung sakit yang diderita.


Pola Makan Sehat

Orang China menganut prinsip keseimbangan, Yin dan Yang, dalam pola makan. Mereka mengonsumsi kombinasi nutrisi yang berbeda dalam satu porsi makanan. Dengan pola kombinasi yang tepat, tubuh akan dapat berfungsi secara maksimal

Orang-orang China jarang mengonsumsi daging, kecuali pada momen-momen tertentu. Dalam masakan China, daging hanya digunakan sebagai penyedap rasa.

Kebanyakan orang yang tajut dengan masakan China adalah mereka yang mengkhawatirkan pemakaian monosodium glutamat (MSG) berlebih dan enggan dengan masakan yang belum sepenuhnya matang. Namun jangan melihat dari sisi MSG-nya, Anda dapat meniru pola makan orang-orang China dari sisi lainnya. Bahkan Lorraine Clissold, pengarang buku Why the Chinese Don't Count Calories menyatakan bahwa pola makan orang-orang China sangat sehat.

Lorraine merujuk pada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa orang-orang China hanya mengonsumsi 30 persen kalori dibanding negara-negara lain dan hal itu hanya akan menambah berat badannya kurang dari 20 persen. Nah, berikut rahasianya.

1. Sayuran Lebih Berharga dari Apa Pun

Bagi orang China, sayuran adalah segalanya. Sayuran sama berharganya dengan daging. Jika disuruh memilih, mereka akan memilih sayuran ketimbang daging meskipun harga sayur itu dinaikkan berapa kali lipat. Sayuran yang mereka makan biasanya lebih banyak porsinya daripada daging atau nasi sekalipun.

2. Gunakan Prinsip Lima Mangkuk

Orang-orang China mengonsumsi makanan dalam wadah yang berbeda-beda. Mereka percaya bahwa memisahkan makanan satu sama lain dapat mengontrol berat badan mereka. Biasanya mereka memisahkan makanan dengan mangkok yang berbeda, sesuai jenis makanan atau rasanya (manis, asin, asam, pahit, pedas).

3. Berpikir Yin dan Yang

Prinsip Yin dan Yang menjadi prinsip hidup serta pola pola makan mereka. Makanan-makanan Yin adalah makanan yang dikukus dan memberikan efek menenangkan, sedangkan makanan Yang biasanya adalah makanan yang dibakar dan dapat menghangatkan tubuh. Mereka jarang mengonsumsi makanan yang digoreng. Dengan prinsip Yin dan Yang, mereka yakin bahwa pola makan akan seimbang.

4. Munum Teh Hangat

Mengonsumsi teh hangat akan membantu proses penguraian lemak dalam tubuh. Orang China menghindari teh dingin karena menurut mereka itu hanya akan meningkatkan risiko obesitas dan kelesuan tubuh.


Pola Hidup Sehat

Orang China mempunyai kebiasaan sehat, yakni bersepeda. Sebagian besar jalan-jalan di Negeri Tirai Bambu banyak dipadati sepda daripada mobil. Untuk kesana kemari, mereka lebih senang menggunakan sepeda.

Kebiasaan menggenjot sepeda ini yang membuat berat tubuh mereka terkendali. Bersepeda merupakan aktivitas aerobik yang sangat pas untuk menurunkan dan mengendalikan berat badan.

Bagaimana dengan Anda?

Padatnya rutinitas yang dilakoni sehari-hari kerap membuat Anda lupa menjaga kesehatan. Bahkan, ketika tubuh sudah memberi sinyal agar beristirahat pun sering kali tidak Anda sadari. Tak mengherankan bila beragam penyakit mulai hinggap di tubuh. Kondisi tersebut terjadi karena tidak adanya keselarasan atau keseimbangan antara tubuh dengan alam semesta.

Peradaban masyarakat China yang sudah dikenal sejak tahun 3000 SM mewarisi jutaan ajaran, kebijaksanaan, hingga ramuan kesehatan turun-temurun. Uniknya, karena diyakini mampu membawa kebaikan dalam berbagai aspek kehidupan, ajaran dan pedoman ini masih terus hidup dan menjadi acuan banyak orang, khususnya masyarakat China, hingga saat ini.

Dasar filosofi China adalah bahwa segala sesuatu di bumi ini terjadi secara konstan. Jika Anda bisa bergerak secara harmonis dengan perubahan-perubahan alam, maka Anda akan mampu menyikapi perubahan situasi lainnya dengan lebih baik. Pada akhirnya, keserasian gerak tersebut mendatangkan kesuksesan dan nasib baik.



Sumber :
Tanujaya, Alin. 2011. Sehat Ala Kaisar China. Yogyakarta : Madhara Pustaka.









Komentar

  1. kalau dalam budaya jawa dikenal istilah "jagad cilik" dan "jagad gede". hmm ... ternyata china menyimpan banyak rahasia kehidupan.

    BalasHapus
  2. Wah, aku malah belum tahu istilah "jagad cilik" dan "jagad gede" dalam budaya jawa.
    Terima kasih atas masukannya Pak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI FILM - NAGABONAR JADI 2

Pohon Gmelina dan Sengon