Ndaud di Sawah

Kemarin saya "ndaud" padi di sawah. Saya ndaud bersama dengan ayahku. Ditambah lagi dengan beberapa orang yang membantu.

Semula saya ndaud bersama dengan ayahku. Kami mulai ndaud sekitar jam dua siang. O iya, ndaud adalah memindahkan bibit padi dengan mencabutnya. Mencabutnya dengan hati-hati, jangan sampai akar-akar padi rusak semua. Setelah itu, padi-padi yang masih kecil-kecil itu dipindah dan ditanam di lokasi sawah yang akan ditanami.

Ketika ndaud, kita harus "nyemplung" di sawah. Sawah harus berisi air yang cukup. Kalau tidak ada airnya maka padi-padi kecil itu akan sulit dicabut. Dan bisa-bisa malah rusak akarnya.

Di sawah itu terdapat lumpur-lumpur. Kita harus "nyemplung" di situ untuk bisa ndaud. Petani ndaud sambil duduk di lumpur. Di dalam lumpur juga ada cacing-cacing kecil.

Setelah selesai ndaud badan ini terasa gatal-gatal. Seperti itulah perjuangan para petani untuk menanam padi. Kita harus menghargainya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI FILM - NAGABONAR JADI 2

Pohon Gmelina dan Sengon