Ban Motorku Bocor

Beberapa hari ini saya agak repot. Repot maksudnya yaitu ada kegiatan yang saya lakukan. Baik kegiatan untuk kampus maupun kegiatan di rumah. Tapi yang saya ceritakan di bawah ini adalah kegiatan saya di kampus.

Pada hari Sabtu lalu, saya di-sms oleh teman saya. Saya diajak untuk beres-beres Kopma (Koperasi Mahasiswa) di kampus. Beberapa bulan sekali biasanya Kopma dibereskan. Agar Kopma menjadi bersih dan tertata rapi.

Ada cerita ketika saya mau pergi ke kampus. Ketika saya akan pergi, sepeda motor saya bensinnya habis sama sekali. Mau menyalakan motor saja tidak bisa. Terpaksa saya pergi ke toko untuk beli bensin. Itupun memakai sepeda pencalku. Saya membeli bensin di Besaran, di desa sebelah itu. Toko di desaku tutup karena di desaku ada orang yang hajatan.

Akhirnya motorku bisa menyala keran sudah saya belikan bensin. Nah, ketika perjalanan kira-kira sampai desa Klitik tiba-tiba saja motorku bannya bocor. Uhhh... Pakai bocor lagi. Akhirnya sepeda motorku saya tuntun saja.

Ketika ban motor saya bocor, sebenarnya saya hampir sampai di kampusku. Motor saya, saya tuntun hingga sampai di tempat tambal ban. Di depan kampusku. Saya pesan saja dengan tukang tambal ban suruh menambal ban motor saya yang bocor. Ban motor saya yang bocor yaitu ban yang belakang.

Saya tinggal dulu motorku di situ. Saya pun masuk kampus untuk membantu teman-teman beres-beres Kopma.

Setelah selesai beres-beres Kopma, saya istirahat sebentar. Kemudian saya pergi ke tempat tambal ban itu. Ehhh ternyata ban motor saya tidak ditambal. Kata tukang tambal ban, motor saya bocornya banyak. Banyak lubang-lubangnya sehingga si tukang tambal tidak menambal ban saya.

Akhirnya saya suruh mengganti ban dalam motor saya dengan yang baru. Merogoh kocek (agak dalam) ceritanya.

Saya tanya bannya itu adalah ban yang biasa kualitasnya. Harganya Rp 25 ribu. Yah tidak apa-apalah yang penting saya bisa pulang pakai motor-ku lagi.

Jadi ban dalam motor saya yang belakang saat ini masih baru. Hehehe...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI FILM - NAGABONAR JADI 2

Pohon Gmelina dan Sengon